Teman baik

Matanya lihat aja seperti ngajak berantem aja, siapa sih dia? Gak ingin ku mengenalnya, hehe hanya bicara dalam hati. Banyak orang yang aku temui tetapi tak satupun yang benar-benar dekat, hanya salam sapa terus udah, dia lupa. Huh kehidupan yang baru perlu adanya adaptasi lingkungan biar tidak jadi parasit yang nempel di dinding diam-diam menjomblo datang seorang teman lalu diejek. Dasar! Sendiri merupakan cara kehidupan yang dapat menenangkan diri, biar tidak mudah tergesa-gesa. Hidup harus dinikmati, sebenernya baru males mikir sih. Gak mau pikiranku tegang terus berotot, roso! Inginnya ketemu temen yang peduli denganku bisa jadi seperti saudara. Aku tidak mau banyak yang dikenal tetapi sulit dimintain tolong.
Tiga hari pun sudah habis juga untuk masa orientasi, teman yang benar-benar dekat akupun tidak menemuinya. Hari-hari aku jalani dengan sendirian, ikut-ikutan tertawa walau hanya sekedar ngumpul tapi sebenarnya gak lucu. Waktu pembuatan Kartu Rencana Studi aku bertemu teman baik yang kuliah  Membantu ku, aku diberi informasi jadwal kuliah, dan dipertemukan dengan dosen Pendamping Akademik secara cepat. Syukurlah selesai cepat, saatnya pulang ke rumah. Semoga langgeng kalau mau jadi temenku, sedikit berguna melebihi dari seribu daripada seribu tidak sebanding satu. Keesokan hari jam kuliah dimulai, satu angkatan dengan jumlah 97 orang menjadi satu ruangan. Huh temenku banyak disini, diluar belum tahu au gabung sama siapa kalau makan atau nongkrong biasa dibilang duduk-duduk. Kuliah ternyata seperti mengikuti pelajaran sewaktu duduk dibangku sekolah yang manja.
Kuliah rata-rata temen-temen tidak mencatat, harus berusaha deket temen yang suka nyatat. Bukan keahlian ku samendengar langsung tahu. Bentuk materi rata-rata dengan cara slide dari power point, bukan buku pedoman yang digunakan. Dosen menjelaskan untuk materi kuliah memakai buku pedoman bisa dipinjam diperpustakaan. Kemandirian dalam dunia perkuliahan sebagai salah satu prinsip kuliah Aku ingin dalam salah satu masa di kehidupan ku, aku dapat serius, Hamba mohon pertemukan, Hamba satu teman atau lebih agar aku berhenti bercanda seberntar. Amin.
 Sepulang kuliah temanku yang waktu masa pembuatan Kartu Rencana Studi, datang menemui ku dan keremunan teman-teman lalu mengajak, "ayo main keliling sepanjang Universitas". Beberapa temen-temen mengangguk-angguk, tanda pada setuju. Saatnya jalan-jalan menggunakan kaki betapa sejuknya Sekolahku yang baru ini. Bersama teman baru ada 8 orang, batin diriku "mungkin hanya sebentar". Semua Fakultas dalam satu Universitas udah kami kelilingi dengan jalan kaki. Indahnya macam-macam Fakultas yang terdapat di Sekolah baru ku ini. Tak kusangka ternyata aku tadi jalan dengan orang yang kalau melihat menyebalkan sudah seperti ngajak berantem aja. Kami satu rombongan waktu keliling Fakultas yang ada di Universitas.
Kuliah dimulai pagi hari, anak semester satu jadwal kuliah rata-rata pagi hari. Waktu sampai ke lantai tiga yang terdapat ruang kelasku. Sampai situ aku bertemu mata menyebalkan, "huhbkenapa harus bertemu lagi dengan itu-itu lagi. Saatnya masuk kelas, "halo, ayo masuk kelas bareng-bareng yuk", sapanya sempet terkaget diriku. "Iya ayo", jawabku dengan agak bingung dan gak percaya. Duduk disebalahnya akhirnya diriku. Kuliah berjalan lancar, walau tidak banyak yang nyatat diriku tetep nyatat. Kemampuan yang tidak biasa-biasa milikku bukan untuk dibanggakan, tapi emang gini diriku.
Selesai kuliah jalan bareng-bareng lagi, hanya 7 orang saja. Aku selalu dekat dengan mata menyebalkan dari kelas sampai ke halaman kampus ku. Dia selalu cerita hal-hal luar biasatak kusangka, dia orang berpengetahuan luas. Tak ada waktu sedikit pun, bagiku yang tidak berguna selama aku mendengarkan ceritanya. Sebenarnya ceritanya menginspirasi ku, hatiku selalu berdebar sangat kencang detik-detik berlalu, aku merinding ingin rasanya ku mengubah diriku. Banyak cerita yang temanku ceritakan kepadaku tentang penelitian yang ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat luas dengan membutuhkan waktu yang tidak singkat.
Dia bertujuan untuk serius kuliahnya, agar suatu saat dia dapat meneliti tentang gimana hidup untuk semua orang. Ilmu adalah sumber inspirasinya dia hidup dari sumber itu, dan ingin ia kembalikan untuk ilmu yang sebagai jembatan orang-orang yang tidak tahu menjadi tahu, karena dapat menyebrang jalan itu.
Setiap tugas yang aku dapati ia selalu membantu ku untuk memulai yang besar dari suatu kotak-kotak rancangan kecil yang sebenarnya dapat disatukan dengan kesabaran dan percaya. Dirimu teman baik ku, itulah sebutannya sebagai teman yang awal pertamanya tidak pernah ku harapkan. Aku ingin selalu ada disamping mu untuk membantu mu aku percaya, bahwa dirimulah tujuan hidupku.

"Seorang peneliti tak akan pernah menyerah, bila ia mempunyai tujuan, yang dapat bermanfaat bagi orang lain, mungkin membutuhkan waktu cukup lama, aku akan hidup didalamnya bersama mimpi yang kucintai", kata dia, aku ternga-ngaa. 

Comments

Popular posts from this blog

Tepung Terigu dan Standar Nasional Tepung Terigu

PT. So Good Food Jl. Raya Solo - Boyolali

Tepung Tapioka kegunaannya dan Standar Nasional