Sejarah PT. Pagilaran Indonesia

1.    Sejarah dan Perkembangan Perusahaan 
PT. Pagilaran yaitu pada tahun 1890 orang Belanda bernama E. Blink membuka hutan selanjutnya ditanami kina dan kopi. Kemudian pada tahun 1899 tanaman tersebut diganti teh karena iklim yang sesuai.Tahun 1928 perusahaan dikelola oleh perusahaan dari Inggris dan mulai ada perbaikan yaitu pembangunan sarana kabel pengangkutan. Pada tahun 1928 perkebunan Pagilaran di gabungkan dengan P & T Lands (Pemanukan dan Tijasem) dibawah manajemen yang sama. Pada masa inilah pembangunan sarana kabel ban untuk mempermudah pengangkutan pucuk teh dari kebun ke pabrik pengolahan teh dimulai.  Inggris kalah perang sehingga aset-aset milik Inggris harus diserahkan kepada pemenang perang, yaitu pada pemerintah Jepang yang kemudian menjajah Indonesia. Dari pemerintahan Jepang, komoditas diganti dengan tanaman pangan. Pada Perang Dunia kedua, Jepang kalah perang sehingga perkebunan beralih ke pemerintah Inggris lagi dan dilakukan rehabilitasi pada tahun 1947. 
Di era pasca kemerdekaan Negara Indonesia, memandang sangat penting menasionalisasi aset-aset penjajah untuk dikelola sendiri sehingga dengan proses yang panjang pada tanggal 23 Mei 1964 perkebunan diserahkan kepada Universitas Gadjah Mada yang selanjutnya di kelola oleh Fakultas Pertanian sebagai sarana pendidikan dan penelitian di bidang perkebunan yang diserahkan oleh menteri pertanian pada waktu itu Prof. Ir. Thoyib Hadiwijaya dengan Surat keputusan No. SK/II/6/Ka-64 dengan nama "Perusahaan Negara" (PN) Pagilaran. 

Pada Tanggal 1 Januari 1974 status PN diganti menjadi PT Perkebunan Perindustrian Perdagangan dan Konsultasi PT. Pagilaran. Mulai tanggal 21 Februari 1985 PT. Pagilaran mendapatkan surat penugasan dari menteri Pertanian Prof. Sumantri Sastrosudiarjo No. KB.340/97/mentan/II/1985 untuk menjadi Perusahaan Inti Rakyat (PIR) Jawa Tengah seluas 4700 ha yang tersebar di Kabupaten Batang, Banjarnegara, dan Pakalongan dan di dukung oleh SK dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor: 525/05/740 yang prinsipnya mendukung keberhasilan pembangunan pertanian di Jawa Tangah.

Comments

Popular posts from this blog

Tepung Terigu dan Standar Nasional Tepung Terigu

PT. So Good Food Jl. Raya Solo - Boyolali

Tepung Tapioka kegunaannya dan Standar Nasional