Uji Kualitatif Karbohidrat
Banyak cara untuk mengetahui adanya karbohidrat dalam
suatu bahan antara lain : Uji molisch; uji Iod; uji Benedict; uji Barfoed; uji
Fehling; uji Seliwanoff; uji Bial; uji Antron; uji pembentukan Osazon; uji
pembentukan CO2 karena fermentasi dan uji asam mukat. Beberapa uji
kualitatif akan diterangkan dalam uraian berikut ini.
a.
Uji
Molisch
Karbohidrat
oleh asam sulfat pekat akan dihidrolisa menjadi monosakarida dan selanjutnya
monosakarida mengalami dehidrasi oleh asam sulfat menjadi furfural atau
hidroksi metal furfural. Furfural atau hidroksi metil furfural dengan alfa
naftol akan berkondensasi membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu.
Apabila pemberian asam sulfat pada larutan karbohidrat yang telah diberi alfa
naftol melalui dinding gelas dan secara hati-hati maka warna ungu yang
terbentuk berupa cincin pada batas antara larutan karbohidrat dengan asam
sulfat.
Dehidrasi
pentosa oleh asam akan dihasilkan furfural, dehidrasi heksosa menghasilkan
hidroksi metil furfural dan dehidrasi ramnosa dihasilkan metil furfural.
b.
Uji
Seliwanoff
Peristiwa
dehidrasi monosakarida ketosa menjadi furfural lebih cepat dibandingkan
dehidrasi monosakarida aldosa. Hal ini dikarenakan aldosa sebelum mengalami
dehidrasi lebih dahulu mengalami transformasi menjadi ketosa. Dengan demikian
aldosa akan bereaksi negatif pada uji Seliwanoff. Pada pengujian ini furfural
yang terbentuk dari dehidrasi tersebut dapat bereaksi dengan resorcinol
membentuk senyawa kompleks berwarna merah. Sebagai zat untuk dehidrator dapat
digunakan asam khlorida 12% atau asam asetat atau asam sulfat alkoholik.
c.
Uji
Anthrone
Karbohidrat
oleh asam sulfat akan dihidrolisa menjadi monosakarida dan selanjutnya
monosakarida mengalami dehidrasi oleh asam sulfat menjadi furfural atau
hidroksi metil furfural. Selanjutnya senyawaan furfural ini dengan anthrone (9,
10-dihidro-9-oxoanthracene) membentuk senyawaan kompleks yang berwarna biru
kehijauan.
d.
Uji
Benedict
Gula
reduksi dengan larutan Benedict (campuran garam kuprisulfat, Natrium sitrat,
Natrium karbonat) akan terjadi reaksi reduksi oksidasi dan dihasilkan endapan
berwarna merah dari kupro oksida.
e.
Uji
Barfoed
Larutan
Barfoed (campuran cupri asetat dan asam asetat) akan bereaksi dengan gula
reduksi (monosakarida) sehingga dihasilkan endapan merah kuprooksida. Dalam
suasana asam ini gula reduksi yang termasuk dalam golongan disakaraida
memberikan reaksi yang sangat lambat dengan larutan Barfoed sehingga tidak
memberikan endapan merah kecuali pada waktu percobaan yang diperlama. Uji ini
untuk penunjukkan gula reduksi monosakarida.
f.
Uji
Iodin
Karbohidrat
golongan polisakarida akan memberikan reaksi dengan larutan iodin dan
memberikan warna spesifik bergantung pada jenis karbohidratnya. Amilosa dengan
iodin akan berwarna biru; Amilopektin dengan iodin akan berwarna merah violet; glikogen
maupun dextrin dengan iodin akan berwarna merah coklat.
g.
Uji
pembentukan osason
Aldosa
ataupun ketosa dengan fenilhidrasine dan dipanaskan akan membentuk hidrason
atau osason. Senyawa ini terjadi karena gugus aldehid ataupun ketonik dari
karbohidrat berikatan dengan fenilhidrasin. Reaksi antar senyawaan tersebut
merupakan reaksi oksido-reduksi, atom C yang mengalami reaksi adalah atom C
nomer satu dan dua dari aldosa atau ketosa. Fruktosa dan glukosa menunjukkan
osason yang sama.
h.
Uji
Fehlings
Larutan
Fehlings yang terdiri dari campuran kupri sulfat, Na-K-, tartrat dan Natrium
hidroksida dengan gula reduksi dan dipanaskan akan terbentuk endapan yang
berwarna hijau, kuning-orange atau merah bergantung dari macam gula reduksinya.
Sumber :
Sudarmadji Slamet, Bambang Haryono, dan Suhardi. 2007.
Analisa Bahan Makanan Pertanian.
Liberty. Yogyakarta.
Comments
Post a Comment