Perhatikan Makanan ini Bagi Penderita Glukoma dan pelajari apa itu Gloukoma
Berikut ini adalah beberapa
jenis makanan yang termasuk ke dalam deretan pantangan bagi penderita penyakit
glaukoma. Agar mendapatkan kesembuhan secara optimal, selain harus mendapatkan
penanganan dan pengobatan yang tepat, seseorang yang memiliki keluhan penyakit glaukoma
ini juga harus menghindari beberapa jenis pantangan makanan penyakit glaukoma
berikut ini:
·
Kurangi konsumsi kopi
·
Batasi juga konsumsi telur
·
Kurangi minum teh
·
Hindari konsumsi cokelat
·
Dan jauhi pula minuman yang termasuk ke dalam
jenis soft drink.
·
Daging berserat merah
Ada
beberapa gejala glaukoma yang bisa dipelajari:
Pemeriksaan
mata secara teratur bisa mengidentifikasi glaukoma sebelum terjadi kerusakan
permanen pada saraf atau penglihatan. Pemeriksaan mata disarankan setiap empat
tahun untuk seseorang di bawah usia 45 tahun, dan tahunan bagi orang yang lebih
dari 50 tahun.
Glaukoma bisa
menyebabkan kehilangan penglihatan atau kebutaan. Jika ada infeksi mata atau
kehilangan penglihatan, datangi dokter sesegera mungkin untuk mencegah
komplikasi.
Glaukoma
memang tidak bisa disembuhkan, dan kerusakan tidak bisa dikembalikan tapi bisa
dikendalikan dengan beberapa perawatan serta mengubah gaya hidup Anda.
Berikut cara pengobatan alami yang bisa dilakukan:
1. Anda bisa mempertimbangkan menggunakan
tetes mata untuk mengontrol glaukoma. Ini biasanya langkah pertama untuk mengobati
dan mengatasi glaukoma. Berikut sejumlah obat tetes yang umumnya
diresepkan dokter
Prostaglandin.
Dokter sering meresepkan prostaglandin untuk mengobati glaukoma sudut terbuka.
Ini obat tetes mata meningkatkan aliran cairan di mata Anda (aqueous humor) dan
mengurangi tekanan pada mata Anda. Contohnya termasuk latanoprost (Xalatan) dan
bimatoprost (Lumigan). Kemungkinan efek samping termasuk kemerahan ringan dan
menyengat dari mata dan penggelapan iris, perubahan pigmen pada kulit kelopak
mata dan penglihatan kabur.
Beta blockers.
Ini mengurangi produksi cairan di mata dan tekanan dalam mata (intraocular
pressure). Contohnya termasuk timolol (Betimol, Timoptic) dan Betaxolol
(Betoptic). Kemungkinan efek samping termasuk kesulitan bernapas, detak jantung
melambat, tekanan darah rendah, impotensi dan kelelahan. Jika Anda memiliki
paru-paru atau kondisi jantung, Anda bias mencari obat selain beta blockers
karena beta blockers dapat memperburuk masalah pernapasan.
Alpha-adrenergic
agonis. Obat-obat ini mengurangi produksi aqueous humor dan meningkatkan arus
keluar cairan di mata Anda. Contohnya termasuk apraclonidine (Iopidine) dan
brimonidine (Alphagan). Kemungkinan efek samping termasuk denyut jantung tidak
teratur, tekanan darah tinggi, mata lelah, merah, gatal atau bengkak, dan mulut
kering.
Inhibitor
anhydrase karbonat. Ini jarang digunakan, tapi obat-obat ini dapat mengurangi
produksi cairan di mata Anda. Contohnya termasuk dorzolamide (Trusopt) dan
brinzolamide (Azopt). Kemungkinan efek samping termasuk sering buang air kecil
dan kesemutan di jari tangan dan kaki.
Miotic atau
kolinergik agen. Ini juga meningkatkan aliran cairan di mata Anda. Contohnya
termasuk pilocarpine (Isopto Carpine) dan carbachol (Isopto carbachol).
Kemungkinan efek samping termasuk pupil lebih kecil, penglihatan kabur, atau
redup, atau rabun.
Gabungan obat.
Terkadang dokter meresepkan obat gabungan, seperti beta blocker dan agonis
alpha adrenergic, atau beta blocker dan inhibitor anhydrase karbonat.
Selain obat
tetes mata, dokter Anda mungkin juga meresepkan obat oral, biasanya dalam
bentuk inhibitor anhydrase karbonat, untuk mengurangi tekanan mata Anda. Obat
ini dapat menyebabkan efek samping termasuk sering buang air kecil, sensasi
kesemutan di jari tangan dan kaki, depresi, sakit perut, dan batu ginjal.
2. Hindari minuman apa pun dengan kafein
yang jumlahnya berlebihan. Menurut agingeye.net, sebuah studi baru-baru ini
membuktikan bahwa kopi tanpa kafein tidak meningkatkan tekanan di mata, tapi
kopi berkafein bisa meningkatkan tekanan.
Selain kopi,
alkohol juga harus dihindari karena menyempitkan pembuluh darah dan mengganggu
aliran darah. Hal ini bisa membuat tubuh sulit untuk mengalirkan cairan dari
mata.
3. Latihan aerobik dan peregangan otot
ternyata juga bisa menurunkan tekanan mata. Latihan isometrik adalah
ketika Anda menekan otot dan menahannya dalam waktu tertentu. Berolahraga
setidaknya selama 40 menit, tiga kali dalam seminggu menjadi kebiasaan yang
baik untuk mengurangi tekanan mata.
4.
Untuk
glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup, olahraga dapat bermanfaat.
Tapi olahraga berat justru bisa memperparah pigmen glaukoma, suatu bentuk
sekunder glaukoma yang disebabkan oleh faktor lain seperti diabetes atau
cedera. Menurut Mayo Clinic, posisi Yoga dengan kepala di bawah harus dihindari
karena meningkatkan aliran darah ke kepala. Ada sedikit bukti yang menunjukkan
efek olahraga terhadap tekanan glaukoma.
5.
Anda
juga bisa mencoba akupunktur sebagai teknik lain untuk mengatasi gejala
glaukoma. Meskipun akupunktur tidak menurunkan tekanan mata, para peneliti
menunjukkan cara itu dapat meningkatkan akurasi penglihatan sentral Anda.
Akupunktur melibatkan keyakinan bahwa memindahkan aliran energi kehidupan (atau
chi) dalam tubuh Anda bisa membantu menyembuhkan penyakit. Acupuncturist akan
mencoba untuk menyeimbangkan aliran energi ke mata Anda.
Akupunktur memang dapat membantu
meringankan beberapa gejala glaukoma, namun belum pernah terbukti bis
menyembuhkan tekanan mata, penyebab utama glaukoma. Anda juga
bisa menjaga tingkat stres tetap rendah agar bisa mengurangi tekanan di mata.
Penderita glaukoma harus menghindari mata lelah dengan membaca atau menonton
televisi terlalu banyak.(Mel/Igw)
Comments
Post a Comment