Penentuan Karbohidrat

Persiapan Sampel
            Sebelum dilakukan analisa karbohidrat terlebih dahulu bahan dibebaskan dari zat-zat pencampur dan dilakukan penjernihan terhadap larutan yang akan dianalisa.
            Bahan yang harus digiling sampai halus dan dijaga tidak terjadi perubahan-perubahan komposisi kimiawinya dan sifat-sifat yang lain yang tidak dikehendaki. Mula-mula lipida dan klorofil dihilangkan lebih dahulu dengan ekstraksi menggunakan ether. Ini dapat dilakukan karena ether tidak melarutkan karbohidrat asalkan suhu yang dipakai pada ekstraksi tidak melebihi 50oC. Pada suhu diatas 50oC karbohidrat dapat menjadi larut dalam ether. Agar supaya selama menghilangkan zat-zat pencampur tidak terjadi inverse dan hidrolisa dari sukrosa oleh asam-asam organik yang ada dalam makanan/pertanian, maka selama ekstraksi ditambah kalsium karbonat untuk menetralkannya. Apabila dalam bahan banyak terkandung enzim yang dapat menghidrolisa gula maka harus ditambahkan merkuri klorida untuk mencegah hidrolisa atau ekstraksinya dilakukan dengan alcohol (ethanol 80%), dan sampel dipanaskan selama 30 menit.
            Setelah bahan dibebaskan dari zat-zat pencampur kemudian bahan dilarutkan dalam aquades. Karbohidrat yang larut dalam air dapat ditentukan setelah dilakukan penjernihan terlebih dahulu. Kekeruhan larutan karbohidrat dapt disebabkan oleh protein, dan zat koloidal lain serta zat warna dan adanya asam-asam organik yang kesemuanya yang dapat mengganggu pengamatan dengan alat-alat pengukut ataupun menyebabkan titrasi tak dapat diakhiri dengan tepat.
            Penjernihan ekstrak didasarkan atas prinsip bahwa logam-logam berat dapat mengendapkan koloid yang ada dalam ekstrak ataupun suatu zat kimia tertentu dapat menghilangkan/mengendapkan koloid, zat warna ataupun asam organik yang lain. Zat penjernih yang dipakai harus mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan, yaitu antara lain dapat mengendapkan zat bukan gula tanpa mengabsorbsi atau memodifikasi zat-zat gula; dalam keadaan berlebihan tidak mengganggu ketepatan analisa dan hasil pengendapan harus mudah dipisahkan dari larutannya. Zat penjernih yang dapat digunakan pada Analisa Karbohidrat :
1.    Timbal asetat, dapat mengendapkan asam organik, asam amino, protein, polifenol.
2.    Alumunium hidroksida, dapat mengendapkan zat koloid.
3.    Kieselguh dapat mengendapkan zat koloid.
4.    Potasium ferrisianida (K3Fe(CN)3 3H2O) dan biasanya dicampur dengan ZnSO4 7H2O serta dibuat basis dengan NaOH. Kedua garam tersebut disebut reagen Carrez I dan II, dipakai untuk mengendapkan protein.
5.    Campuran Ba(OH)2 dan ZnSO4, bisa dipakai dalam analisa karbohidrat cara Somogyi. Zat tersebut untuk mengendapkan protein yang berasal dari susu.
6.    Campuran merkuri nitrat dan alkali, terutama dipakai untuk mengendapkan protein yang berasal dari jaringan daging.
7.    Asam trikhloroasetat atau asam fosfotungstat, dapat digunakan untuk mengendapkan protein pada umumnya.
8.    Poliamida, gelatin ataupun polivinil polipirolidon biasa digunakan untuk menghilangkan zat warna dalam larutan.
9.    Penukar ion juga sering dipakai untuk menghilangkan asam amino yang terdapat dalam larutan gula.
Dari sekian banyak zat yang digunakan, timbal asetat merupakan salah satu bahan yang paling banyak dipakai dalam penjernihan larutan gula yang akan dianalisa. Hal ini karena sifat timbal asetat yang cukup efektif dalam mengendapkan asam amino, protein, tannin, asam organik pada umumnya.
Pada umumnya kenaikan kemampuan penjernihan ataupun memucatkan larutan diikuti dengan kenaikan absorbsi senyawaan gula. Agar peneraan gula tidak mengalami kesulitan dan kesalahan besar maka pemberian zat penjernih tidak boleh berlebihan. Pemberian zat penjernih yang berlebihan akan mempengaruhi polarisasi gula dan pada waktu pemanasan akan terjadi interaksi dengan gula serta terjadi destruksi senyawa gula sehingga peneraan menjadi kurang tepat. Untuk menghilangkan kelebihan timbal ditambahkan Na-fosfat atau K-oxalat atau Na-karbonat. Larutan gula bebas timbal selanjutnya dapat ditentukan jenis dan kadarnya dengan salah satu cara, yaitu penentuan karbohidrat dalam suatu bahan dapat dibedakan menjadi dua adalah uji kualitatif dan uji kuantitatif.

Sumber :

Sudarmadji Slamet, Bambang Haryono, dan Suhardi. 2007. Analisa Bahan Makanan Pertanian. Liberty. Yogyakarta. 

Comments

Popular posts from this blog

Tepung Terigu dan Standar Nasional Tepung Terigu

PT. So Good Food Jl. Raya Solo - Boyolali

Tepung Tapioka kegunaannya dan Standar Nasional