Pencemaran

Pencemaran

Pengertian Pencemaran adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU LH, RI No. 4 Tahun 1982 pasal 1).
Sumber Pencemaran
1.    Pencemaran oleh makhluk hidup
a.    Enceng Gondok
= Enceng Gondok (Eichornia crassipes) => penguapan besar (evapotranspirasi) => Akibatnya : PLTA terganggu, Pengairan berkurang, Perikanan menurun, Estetika menurun => Fungsi waduk menurun.
b.    Jenis-jenis lumut
= merusak bangunan, mengotori bahan, mempercepat aus/rusaknya bahan.
c.    Macam-macam bakteri
= menimbulkan penyakit
d.   Macam-macam baksil
= menimbulkan penyakit
e.    Jasad Renik
= merusakan bahan pakaian, bangunan
f.     Moto iwak, kayu ambang, wewehan
= Mengotori bahan air (sungai, danau, laut, telaga, dll)
2.    Pencemaran dari zat
a.    Zat padat
1.    An organik, contohnya :
-          Kaleng pengemas
-          Seng => 100 tahun
-          Alumunium => 500 tahun
-          Plastik => 240 tahun
-          Besi & timah => 100 tahun
-          Gelas (kaca) => 1 juta tahun
-          Uranium, Plutonium (Miller, 1975)
2.    Organik, contohnya :
= Kayu, daun, kulit produk pertanian, kulit hewan, serbuk kayu, ampas, blotong tebu, dan sebagainya.   
b.    Zat cair
-       Pestisida & insectisida => h & p
-       Zat pewarna => daya tarik
-       Zat pengawet => tahan lama
-       Pupuk => produksi meningkat
-       Penyedap makanan => lezat
-       Pemanis => sakarin, siklamat
-       Larutan hidroksil (alkohol)
c.    Gas
-       Asap rokok (CO, Cd, Ni, nikotin)
-       Asap pabrik (SO, SO2, NO, NO2, CO, CO2, Aldehide, metan, jelaga)
-       Asap mesin-mesin pabrik termasuk kendaraan bermotor (CO, CO2, Pb, Ni, & partikel)
-       CFC (Chlorofluorocarbon)
= hair spray, pemadam api, pembersih kamar, refrigeran (kulkas freezer), Freon -11 & -12, busa, AC (air conditioner), dan zat pelarut.
d.   Debu
-       Huller
-       Bubut mesin
-       Grajen

Kerusakan makanan / minuman
            Macam-macam tipe kerusakan makanan :
1.    Fisiologis, disebabkan adanya reaksi / metabolisme oleh enzim-enzim yang terdapat dalam produk,
Contoh :          - buah mentah – masak – busuk – beracun
-biji-bijian –kecambah –busuk
-daging metabolism an aerob –antolisis
2.    Mekanis, disebabkan benturan, desakan, tarikan
Contoh : Mangga dipanen jatuh, semangka pecah dalam transportasi, dll
3.    Mikrobiologis, disebabkan jamur, bakteri, ragi
4.    Biologis, gigitan berbagai serangga
5.    Chemis, reaksi kimia, biasanya pengaruh oksidasi
6.    Fisis, pengaruh suhu, kelembaban, sinar matahari
Makanan / minuman yang rusak dapat menimbulkan racun :
1.    Keracunan dalam dosis yang tinggi dapat mematikan
2.    Dosis rendah, akan terjadi akumulasi biologik dalam tubuh, dapat menimbulkan: kelainan pertumbuhan, kanker, kelainan cromosom, umur pendek
Penyebab : Bakteri Salmonella sp, Clostrodium botulinum, Psedomonas cocovenenans, Aspergillus flavus dll
Toxin botulinin, asam bongkrek adalah alflatoxin
Ciri makanan / minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi :
1.    Kemasan sudah rusak / berkarat
2.    Batas waktu konsumsi telah lewat
3.    Bila makanan / minuman dalam kemasan dibuka tercium bau
4.    Warna makanan / minuman lain dari yang biasanya
5.    Makanan sudah ditumbuhi jamur (warna kuning, coklat, abu-abu, hijau, hitam) 





Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

PT. So Good Food Jl. Raya Solo - Boyolali

Image
A.     Sejarah Perusahaan PT. So Good Food pada awalnya bernama PT. Japfa OSI Food Industries yang merupakan join venture antara OSI ( Otto and Sons Coorporation ) Amerika dan PT. Japfa Comfeed Indonesia yang didirikan pada tanggal 25 juni 1997.Tanggal 1 November 2003 terjadi perubahan struktur kepemilikan saham PT. Japfa OSI Food Industries , sehingga berganti nama menjadi PT. Japfa Santori Indonesia dan tidak bekerja sama lagi dengan OSI. Awalnya, PT So Good Manufacturing bekerja sama dengan PT. Ciomas Adisatwa, namun pada tahun 2004, PT. So Good Food Manufacturing kemudian melepaskan diri dan melakukan proses produksi sendiri. Sedangkan alat-alat produksi masih milik bersama.Namun pada tahun 2009, PT.So Good Manufacturing lepas secara total dari PT. Ciomas Adisatwa.Group ini  dikenal oleh masyarakat sebagai perusahaan yang bergerak di bidang peternakan, salah satunya adalah industry pakan ternak. Oleh karena PT. Japfa Santori Indonesia merupakan perusahaan yang tidak menghasil
Read more

Tepung Terigu dan Standar Nasional Tepung Terigu

Image
Terigu dibuat dari biji gandum yang telah dikupas dan digiling. Terigu yang beredar dipasaran dikenal bermacam-macam didasarkan dari kandungan proteinnya. Hard flour merupakan tepung terigu dengan kandungan protein tertinggi (sekitar 14%). Bila kena bahan cair maka glutennya akan mengembang dan saling mengikat dengan kuat membentuk adonan yang sifatnya liat. Medium hard flour memiliki kadar protein berkisar antara 8%-10%, digunakan pada adonan yang memerlukan kerangka lembut namun masih bisa mengembang seperti cake. Karena fleksibelnya sehingga sering juga disebut dengan All Purpose Flour atau Tepung Terigu Serbaguna. Soft flour kadar protein sekitar 6%-8%, diperlukan untuk membuat adonan yang bersifat renyah dan crumbly (Murdiati dan Amaliah, 2013) . Berdasarkan syarat mutu Tepung Terigu SNI 01-2974-1992 dapat dilihat pada Tabel 1 .   Tabel 1. Standarisasi Tepung Terigu dalam Bahan Pangan Jenis uji Satuan Persyaratan Keadaan
Read more

Tepung Tapioka kegunaannya dan Standar Nasional

Image
Tepung tapioka adalah granula pati yang terdapat didalam ketela pohon. Tepung ini tersusun atas amilosa dan amilopektin. Pati ini selama proses pemasakan akan menyerap dalam jumlah yang cukup tinggi. Besar kecilnya air yang diserap dalam granula pati akan menentukan daya kembang. Semakin banyak air yang diserap semakin besar daya kembang yang dihasilkan. Tepung tapioka disebut juga dengan tepung kanji atau pati. Tepung tapioka merupakan hasil ekstrak cairan dari umbi singkong (ketela pohon). Singkong yang sudah diparut ditambahkan air kemudian disaring. Cairannya diendapkan, kemudian endapan tersebut dikeringkan dan dihaluskan sehingga dihasilkan butiran-butriran putih, yaitu tapioka. Ada dua jenis tapioka, yaitu tapioka kasar dan tapioka halus. Tapioka kasar masih mengandung gumpalan dan butiran ubi kayu yang masih kasar, sedangkan tapioka halus merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dan tidak mengandung gumpalan lagi. Menurut Somaatmadja (1989), daging ketela mengandung 34% pa
Read more