PERASAN AIR JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP PLAK GIGI

Gigi merupakan salah satu organ penting dalam sistem pencernaan dalam tubuh manusia, yang fungsinya digunakan untuk mengunyah makanan sebelum masuk ke saluran pencernaan. Jika gigi mengalami gangguan, maka akan terganggu pula proses pencernaannya yang dapat mengganggu aktivitas manusia sehari-hari, sehingga secara tidak langsung berperan dalam status kesehatan perorangan. Penyakit gigi yang sering diderita oleh hampir semua penduduk Indonesia adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Karies gigi merupakan penyakit yang sering ditemukan pada setiap strata sosial masyarakat Indonesia baik pada kaum laki-laki maupun kaum perempuan serta anak-anak dan dewasa. Penyebab utama kedua penyakit tersebut dikarenakan adanya akumulasi plak yang terus-menerus tidak dibersihkan. Ketidaktahuan masyarakat tentang plak gigi menyebabkan rendahnya kesadaran untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut (Awang, 2014).
Dental plaque atau plak gigi adalah deposit lunak yang berupa lapisan tipis atau yang biasa disebut dengan biofilm yang melekat pada permukaan gigi atau permukaan struktur keras lain di rongga mulut termasuk pada restorasi lepasan atau cekat. Plak berbeda dengan deposit lain yang terdapat pada rongga mulut seperti material alba dan kalkulus. Material alba merupakan akumulasi lunak dari bakteri-bakteri dan sel jaringan yang strukturnya tidak sebaik plak dan mudah dihilangkan dengan semprotan air. Kalkulus adalah deposit keras yang terbentuk dari remineralisasi plak gigi dan umumnya dilapisi plak yang tidak tereliminasi (Carranza dkk, 2002).
Pengendalian plak adalah upaya mencegah penumpukan plak. Upaya tersebut dapat dilakukan secara mekanis maupun kimiawi. Salah satu sarana pencegahan plak secara kimiawi adalah dengan menggunakan obat kumur. Beberapa substansi kimia dalam obat kumur memiliki sifat antiseptik atau antibakteri yang berguna untuk menghambat pembentukan plak dan pencegahan gingivitis (Houwink 1993 cit. Paramitha, 2011). Senyawa yang bersifat antibakteri dibutuhkan untuk membantu menghilangkan peradangan dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri dan menurunkan konsentrasi bakteri di dalam plak gigi (Klokkevold dan Mealey 2006).
Tanaman jeruk nipis yang tergolong suku Rutaceae ini mempunyai banyak kegunaan dalam kehidupan manusia terutama sebagai bahan minuman dan obat tradisional. Berdasarkan pengalaman, air perasan buah jeruk nipis dapat menyembuhkan penyakit batuk. Selain buah, kulit buah jeruk nipis juga mempunyai kegunaan karena dalam kulit buah jeruk nipis tersebut mengandung minyak atsiri. Dalam kegunaan sehari-hari cairan buah ini digunakan untuk memberi rasa asam pada berbagai masakan. Daunnya dapat dipakai sebagai bumbu pada gorengan lauk-pauk dari daging. Kulit terluar buah jeruk nipis dapat diambil minyak atsiri yang digunakan sebagai bahan obat dan hampir seluruh industri makanan, minuman, sabun, kosmetik dan parfum menggunakan sedikit minyak atsiri ini sebagai pengharum dan juga dapat digunakan sebagai antirematik, antiseptik, antiracun, astringent, antibakteri, diuretik, antipiretik, antihipertensi, antijamur, insektisida, tonik, antivirus, ekspektoran (Agusta 2000). Minyak atsiri mempunyai fungsi sebagai antibakteri terhadap beberapa bakteri yaitu Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Salmonella typhi dan golongan Candida albicans (Awang, 2014).
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan salah satu tanaman toga yang di gunakan pada masyarakat, baik untuk bumbu masakan maupun untuk obat-obatan dari bagian perasan air buah jeruk nipisnya. Air jeruk nipis dapat digunakan sebagai obat kumur pada penderita sakit tenggorokan, dapat mengatasi bau mulut yang tak sedap karena wangi dari kulit buahnya dan mengatasi radang. Buah jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat diantaranya asam sitrun, damar lemak, glikosida, mineral, vitamin B1, minyak atsiri. Minyak esensial sebesar 7% mengandung sitrat, limonene, fellandren, lemon kamfer, geranil asetat, cadinen, linalin asetat, flavonoid, seperti poncirin, hesperidine, rhoifolin, dan naringin (Guo dkk. 2006 cit. Anna 2012). Daya antibakteri minyak atsiri jeruk nipis disebabkan oleh adanya senyawa fenol dan turunannya serta kandungan asam sebesar 7-7,6% yang dapat mendenaturasi protein sel bakteri (Anna, 2012).

Sumber  :
Awang, Messyliana. 2014. Pengaruh Berkumur Larutan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) terhadap Akumulasi Plak. Skripsi Sarjana Kedokteran Gigi. Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Agusta, A. 2000, Minyak Atsiri Tumbuhan Tropik Indonesia, ITB., Bandung.
Anna Karina. 2012. Khasiat dan Manfaat Jeruk Nipis. Ed. ke-1. Stomata. Surabaya.
Carranza, FA., Newman, MG., Takei, HH. 2002. Clinical Periodontology. Ed. Ke-9, W.B. Saunders Company., Philadelphia.
Klokkevold, P.R. dan Mealey, B.L. 2006. Influence of Systemic Disorders and Stress on the Periodontium. Dalam Carranza’s Clinical Periodontology, Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR, Carranza FAJr. (ed.), Ed. ke-10, Saunders., St.Louis. hlm. 284-311.
Paramitha, A. 2011, November 20-last update, Pengaruh Pemberian Larutan Ekstrak Siwak (Salvadora Persica) Terhadap Pembentukan Plak Gigi. [Homepage of eprints.undip.ac.id], [Online]. Available: http://eprints.undip.ac.id/37057/1/Paramitha_A.pdf [18 Juli 2013].

Comments

Popular posts from this blog

Tepung Terigu dan Standar Nasional Tepung Terigu

PT. So Good Food Jl. Raya Solo - Boyolali

Tepung Tapioka kegunaannya dan Standar Nasional