Buah Manggis dan Kulit Manggis (Kandungan)


Buah manggis merupakan spesies terbaik dari genus Garcinia dan mengandung gula sakarosa, dekstrosa dan levulosa. Dari beberapa penelitian, dapat diketahui komposisi nutrisi dari buahmanggis per 100 gram-nya, yang dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Kandungan Gizi dalam 100 gram Buah Manggis
Kandungan
Jumlah
Kalori
63,00 kal
Protein
0,6 g
Lemak
0,6 g
Karbohidrat
15,6 mg
Kalsium
8 mg
Fosfor
12 mg
Besi
0,8 S.I.
Vitamin A
0
Vitamin B1
0,03 mg
Vitamin C
2,00 mg
Kadar Air
83 g
Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI, 1981
Selama ini pemanfaatan kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) di Indonesia untuk penyamakan kulit, sebagai zat warna untuk makanan dan industri tekstil. Sedangkan getahkuningnya dimanfaatkan sebagai bahan baku cat dan insektisida, selain itu air rebusan kulit buah manggis memiliki efek anti diare. Padahal ada senyawa lain yang terkandung dalam kulit buah manggis yaitu xanthone yang meliputi mangostin, mangosterol, mangostinon A dan B, trapezifoli xanthone, tovophyllin B, alfa dan beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epikatekin, dan gartanin. Senyawa xanthone pada kulit buah manggis merupakan antioksidan tingkat tinggi karena kandungan antioksidannya 66,7 kali wortel dan 8,3 kali jeruk, selain itu sifat antioksidannya melebihi vitamin E dan vitamin C (Miryanti dkk, 2011).
Di Indonesia manggis mempunyai berbagai macam nama lokal seperti manggu (Jawa Barat), manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), manggista (Sumatera Barat). Pohon manggis dapattumbuh di dataran rendah sampai diketinggian di bawah 1.000 m dpl. Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah dengan ketinggian di bawah 500-600 m dpl. Pusat penanaman pohon manggis adalah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jawa Barat (Jasinga, Ciamis, Wanayasa), Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur, dan Sulawesi Utara. Beberapa senyawa utama kandungan kulit buah manggis yang bertanggung jawab atas beberapa aktivitas farmakologi adalah golongan xanton.
Beberapa senyawa utama kandungan kulit buah manggis yang dilaporkan bertanggung jawab atas beberapa aktivitas farmakologi adalah golongan xanton. Di beberapa Negara maju, kulit buah manggis bahkan sudah dibuat preparat obat tradisional siap pakai misalnya Mangosteen RX, Amigo Health Juice, Amer Med Mangosteen Pericarp yang kesemuanya mengandung ekstrak kulit buah manggis. Fakta dan kenyataan di atas mestinya menjadi pemacu Masyarakat Indonesia (salah satu produsen terbesar buah manggis) untuk memanfaatkan lebih lanjut kulit buah manggis yang selama ini kita buang saja. Bahwa kulit buah manggis mempunyai aktivitas farmakologi antara lain : anti-alergi, antiinflamasi, anti-mikroorganisme, anti-oksidan, anti-kanker, anti-aterosklerosis maupun anti-HIV. Senyawa paling aktif dalam kulit buah manggis adalah alfa-mangostin, gamma-mangostindan garsinon-E (Nugroho, 2014).
Air rebusan kulit buah manggis dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit disentri. Sedangkan di Thailand, kulit buah manggis sudah menjadi ramuan tradisional turun menurun untuk mengobati infeksi pada kulit, luka dan diare. Bahkan di negara maju seperti di Amerika Serikat, ekstrak dari kulit manggis sudah menjadi suplemen diet yang dianjurkan oleh Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Pemerintah Amerika Serikat karena potensial sebagai antioksidan (Garrity et al., 2009).
Kulit buah manggis dapat dimanfaatkan sebagai pewarna makanan, antioksidan dan bahan anti mikroba atau bahan pengawet, karena di dalam kulit buah manggis mengandung bahan atau senyawa yang disebut dengan antosianin (Pareira, 2008). Madhavi, et al. (1996) dalam Nuciferani (2004), mengemukakan bahwa antosianin merupakan salah satu zat pewarna alami yang berwarna kemerah-merahan yang larut dalam air dan tersebar luas di dunia tumbuh-tumbuhan. Antosianin juga tergolong senyawa flavanoid yang memiliki fungsi untuk melawan atau memperlambat kerusakan akibat radikal bebas (Lelana, 2009).
Komposisi tepung kulit buah manggis dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Komposisi Tepung Kulit Buah Manggis
No.
Komponen
Kadar (%)
1.
Air
9,00
2.
Abu
2,58
3.
Gula Total
6,92
4.
Protein
2,69
5.
Serat Kasar
30,05
6.
Lainnya (Tanin, Lemak, dll)
48,76

Sumber : Mardawati dkk (2008)

Sumber :
Garrity, A. R, Morton, J. C, Morrison, P, De La Huerga, V. 2005. Nutraceutical mangosteen tea. PCT Int. Appl. WO 2005048940, A2 20050602, 2005; 9 pp.
Lelana, R Oktaviana Budhi. 2009. SOD – Antioksidan Primer Alami Batik. http://www.suaramerdeka.com/harian/0711/12/ragam05.htm. Diakses pada 14 Maret 2015.   
Mardawati, Efri, Cucu S. Achyar, dan Herlina Marta. 2008. Kajian Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dalam Rangka Pemanfaatan Limbah Kulit Manggis di Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya. Laporan Akhir Penelitian Peneliti Muda. (LITMUD). UNPAD. Bandung.
Miryanti, Y.I.P Arry, Leni Sapei, Kurniawan Budiono, dan Stephen Indra. 2011. Ekstraksi Antioksidan dari Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.). Laporan Penelitian Hal. 1-65. UNPAR. Bandung.
Nugroho, Agung Endro. 2014. Manggis (Garcinia mangostana L.) : dari Kulit Buah yang Terbuang Hingga Menjadi Kandidat Suatu Obat. Artikel Farmakologi dan Toksikologi, Vol. 1, No. 1, Hal. 1-9. UGM. Yogyakarta. 

Comments

Popular posts from this blog

Tepung Terigu dan Standar Nasional Tepung Terigu

Tepung Tapioka kegunaannya dan Standar Nasional

PT. So Good Food Jl. Raya Solo - Boyolali